TEORI PEMBELAJARAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu
bertolak dari sejumlah teori serta mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas
tertentu. Teori tersebut sangat penting,
karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan
masyarakat suatu bangsa tertentu.
Beberapa
diantara teori pendidikan tersebut adalah teori -teori yang sangat memegang
peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah
dan teknologi akan mendorong pendidikan itu menjemput masa depan. Kajian
berbagai teori pendidikan itu akan membentuk wawasan yang tepat tentang
pendidikan. Dengan wawasan dan pendidikan yang tepat, serta dengan menerapkan
asas-asas pendidikan yang tepat pula, akan dapat memberi peluang yang
lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan program pendidikan yang tepat
wawasan. Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai macam pengertian
teori serta fungsinya..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan teori?
2. Apa penegertian teori ?
3. Apakah funsi dari teori?
Berdasarkan latar belakang di atas
dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Apakah yang
dimaksud dengan teori?
2. Untuk mengetahui Apa penegertian
teori ?
3. Untuk mengetahui Apakah funsi dari
teori?
BAB
I I
PEMBAHASAN
MASALAH
A. TEORI
MENURUT KAMUS BAHASA
teori/te·o·ri/ /téori/ n 1 pendapat yang didasarkan pada
penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2 penyelidikan eksperimental yang
mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi,
argumentasi: -- tentang kejadian bumi; -- tentang pembentukan negara; 3asas dan hukum umum yang menjadi dasar
suatu kesenian atau ilmu pengetahuan: -- mengendarai mobil; --
karang-mengarang; -- hitung dagang; 4pendapat,
cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu: -- nya memang mudah, tetapi
praktiknya sukar;
Dalam
banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu
menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional),
empiris (kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena. Yunani =
Therio maksud= Pemandangan
B.
DEFINISI TEORI
Definisi
ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang
kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini
juga memberikan pemahaman kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai
pendapat. Sampai saat ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan
yang berbeda-beda dalam kalangan ahli teori.
Mike
Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan “ a theory is a systematic set of
generalized statements about a particular segment of reality”.
Menurut
Heinan (1985) pula, teori ialah “a group of logically organized laws or
relationships that constitute explainnation in a discipline”.
Davis
(2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the
way they are and act the way they act’.
Teori
adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah (John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative
Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori
merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat
konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan
sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang
terjadi.
Dari
bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian
konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena
sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah
satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia
melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan
dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk
selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Teori
adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan,
menjelaskan, dan memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori
intuitif dan teori ilmiah. Teori intutif adalah teori yang dibangun berdasarkan
pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah (teori formal) adalah teori yang
dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih sering menggunakan
teori jenis yang pertama.
Teori
adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata
teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang
berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori
merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada
sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori
umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir
yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
Sedangkan
secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
mendefiniskan Teori Sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan
abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang
dunia sosial. (W.L Neuman, Social Research Methods: Qualitative &
Quantitative Approach, (London: Sage, 2003) hal. 42)
Namun,
secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi
secara ilmiah. Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120)
mengartikan teori sebagai seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan
proposisi yang memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara
sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-variabel. Lengkapnya definsi
Kerlinger tersebut adalah: “A theory is a set of interrelated constructs
(variables), definitions, and propositions that presents a systematic view of
phenomena by specifying relations among variables.
Teori
dalam Ilmu Pengetahuan
Teori
dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan
fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan,
dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang
telah terbukti kebenarannya.
Dalam
istilah ilmiah, teori itu benar-benar sebuah hipotesis yang telah terbukti
sesuai dengan fakta-fakta dan yang memiliki kualitas prediktif. Dengan definisi
tersebut, dan tanpa mendevaluasi keyakinan, tidak semua keyakinan akan dianggap
sebagai teori. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, karena jika tidak,
maka dia bukanlah suatu teori.
Suatu
Teori pada hakekatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau
pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu
yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Teori merupakan
hubungan dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Variabel
merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang
mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya usia, jenis kelamin, dsb.
Teori
sebagai buah pikir manusia tentu tidak datang begitu saja, penemuan atas sebuah
teori disandarkan pada suatu hasil penelitian dan pengujian secara
berulang-ulang hingga menghasilkan sebuah hipotesis dan beranak menjadi sebuah
teori.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai teori yang dikontraskan dengan
praktik yang ada, atau teori dengan fakta. Teori tidak selamanya selalu sama
dengan fakta yang terjadi pada kenyataannya, atau das sollen dengan das seinnya
tidak sama, bertentangan, teori seolah menjadi entitas yang berbeda dengan
faktanya. Maka tidak heran jika kini banyak penelitian-penelitian hukum
khususnya yang mencoba untuk menguji kebenaran teori dengan fakta.
Dalam
lapangan ilmu social yang sangat dinamis pengujian atas sebuah teori adalah
keniscayaan. Teori-teori yang sudah ada sebelumnya belum tentu dapat diterapkan
kembali dalam perkembangan interaksi antar manusia yang semakin komleks, dan
untuk itu kemudian munculah teori-teori baru yang mementahkan teori-teori lama.
Dan disinilah pengunaan dan pemilihan teori dalam sebuah penelitian menjadi
sangat penting.
Secara
umum istilah teori dalam Ilmu Sosial mengandung beberapa pengertian:
1. Teori adalah abstraksi dari realitas.
2. Teori terdiri dari sekumpulan
prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual mengorganisasikan
aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
3. Teori terdiri dari teorema-teorema
yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris.
Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya
merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu
fenomena”.
C. DEFINISI
TEORI MENURUT PARA AHLI
JONATHAN
H. TURNER. à Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu
kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
LITTLEJOHN
& KAREN FOSS à Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan
hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah
fenomena.
KERLINGER
à Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung
suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
NAZIR
à Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian.
STEVENS
à Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau
mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
FAWCETT
à Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang
hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada
fenomena yang lain.
Definisi
dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:
TRAVERS
à a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that
the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang
dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena.
EMORY
- COOPER à Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan
variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah
digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena
(fakta-fakta) tertentu.
CALVIN
S. HALL & GARDNER LINZEY à Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang
belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara
pasti.
KING
à Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan
dapat diamati dalam dunia nyata.
MANNING
à Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan
seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan
yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
ELEMEN
TEORI
Neuman
menjelaskan Elemen Teori terbagi menjadi 3 hal, antara lain :
1.
Konsep (Konsep Nominal dan Konsep Real)
2.
Scope (lingkup)
3.
Relationship
ELEMEN
TEORI
1.
Konsep Nominal adalah konsep yang tidak terlihat seperti demokrasi atau cinta,
sedangkan Konsep Real: adalah konsep yang terlihat seperti Ritual atau jarak
spasial.
2.
Scope didasarkan pada keluasan perilaku komunikasi yang dicakup oleh teori.
Meski teori harus bisa menjelaskan komunikasi menjadi bermakna namun tetap
harus ada batasan pada keluasan lingkup atau cakupannya.
3.
Hubungan adalah cara dimana sebuah konsep teori digabungkan.
BENTUK/WUJUD
TEORI
A. Bentuk
seperangkat Hipotesis, seperti:
•
“Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan
masyarakat kepadanya”.
•
“Semakin tinggi tingkat pendapata keluarga, semakin tinggi pula tingkat pengeluarannya”.
BENTUK/WUJUD
TEORI
B. Dalam bentuk model Pernyataan
“jika
…., maka …..”, seperti:
• “Jika interaksi antara dua atau lebih
orang intensif, maka tingkat kesukaan di antara mereka juga meningkat”.
• “Jika fasilitas belajar mengajar
lengkap, maka kompetensi siswa juga akan meningat”.
D. FUNGSI
TEORI
Menurut
Snelbecker ada tiga fungsi teori dalam penelitian. Pertama, sebagai
pensistematiskan temuan-temuan penelitian. Kedua, sebagai pendorong untuk
menyusun hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari
jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan. Ketiga,
sebagai penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
Kerlinger
(1978) mengemukakan bahwa Theory is a set of interrelated construct (concepts),
definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by
specifying relations among variables, with purpose of explaining and predicting
the phenomena. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui
spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan
dan meramalkan fenom
Pentingnya
teori adalah sebagai kerangka kerja penelitian. Teori sangat berguna untuk
kerangka kerja penelitian, terutama untuk mencegah praktek-praktek pengumpulan
data yang tidak memberikan sumbangan bagi pemahaman peristiwa. Empirisme yang
polos, menurut Suppes (dalam Bell, 1986) merupakan bentuk coretan mental dan
ketelanjangan tubuh yang jauh lebih menarik daripada ketelanjangan fikiran.
TUJUAN
TEORI
1. Adalah menjelaskan, memahami,
memprediksi dan perubahan sosial.
2. Membantu kita menemukan jawaban
pertanyaan mengapa dan bagaimana mengenai pengalaman-pengalaman komunikasi
kita.
3. Suatu teori atau beberapa teori merupakan
ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang
menyangkut objek yang dipelajari sosiologi.
4. Teori memberikan petunjuk-petunjuk
terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya
di bidang sosiologi.
5. Teori berguna untuk lebih mempertajam
atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi. Bahan Ajar
Pengantar Sosiologi.
6. Suatu teori akan sangat berguna dalam
mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta
memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian.
7. Pengetahuan teoritis memberikan
kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk
dapat mengetahui kearah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang
diketahui pada masa lampau dan pada dewasa ini.
Teori
memiliki 2 ciri umum
1. Semua teori adalah “abstraksi” tentang
suatu hal. Dengan demikian teori sifatnya terbatas.
2. Semua teori adalah konstruksi ciptaan
individual manusia. Oleh sebab itu sifatnya relatif dalam arti tergantung pada
cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati, serta
kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan
sekitarnya.
Teori
adalah kerangka yang membantu kita menyelesaikan atau mengelompokkan berbagai
perilaku-perilaku kita dan menyatukannya menjadi hal yang bermakna.
Teori
adalah system abstrak dari sebuah konsep dengan indikasi hubungan diantara konsep-konsep
tersebut yang dapat membantu kita memahami sebuah fenomena.
• Karl Popper (1959: 48) : Teori adalah
jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai “dunia”. Teori membantu
kita memahami kenyataan .
• Jonathan H. Turner (1986:5) : Teori
adalah proses pengembangan ide-ide yang akan membantu kita menjelakan bagaimana
dan mengapa sebuah kejadian dapat terjadi.
• William Doherty (1993:20) : Teori
adalah proses sistematik dalam merumuskan dan mengorganisasi ide menjadi sebuah
fenomena tertentu yang dapat dipahami.
• Mark (1963) membedakan adanya 3 macam
teori yaitu :
1) Teori deduktif: memberi keterangan yang
dimulai dari suatu perkiraan atau pemikiran spekulatif tertentu ke arah data
yang akan diterangkan;
2) Teori Induktif: cara menerangkannya
adalah dari data ke arah teori, dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
posivistis ini dijumpai pada kaum behaviorist;
3) Teori fungsional: disini nampak suatu
interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi
pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
KLASIFIKASI
TEORI
• Grand Theory.
• A Mid-Range Theory
• Narrow Theory
Grand Theory. adalah pemaknaan
perilaku dengan cara yang benar secara universal. Grand teori memikiki
kemampuan untuk menyatukan semua pengetahunan yang kita miliki mengenai
komunikasi menjadi sebuah kerangka teori.
Contoh:
Marxism
Grand
theory komunikasi sebagaian besar tidak ada yang eksis, misalnya dalam
komunitas, pasti komunitas tersebut berbeda dengan komunitas lainnya.
A Mid-Range Theory. A mid-range
teori menjelaskan perilaku sebuah kelompok orang dibandingkan dengan semua
orang atau mencoba menjelaskan perilaku semua orang dalam sebuah waktu atau
konteks tertentu.
Banyak
teori komunikasi yang masuk dalam kategori ini.
- Uncartainly reduction: Bagaimana
orang berhadapan dengan orang asing.
- Face negotiation theory: Bagaimana
orang berbeda budaya mencoba mengelola konflik.
- Group theory: Bagaimana orang-orang
dalam kelompok menyetujui sebuah keputusan.
A Mid-Range Theory. Narrow teori
menitikberatkan pada orang-orang tertentu pada waktu tertentu.
Misal:
aturan-aturan komunikasi dalam sebuah konflik umum. KLASIFIKASI TEORI
Ada
beberapa konflik misalnya dalam sebuah stand point theory harapan bahwa koreksi
tentang sebab perempuan harus dimodifikasi dengan menghubungkan pada tingkatan
dan ras.
BAB
III
KESIMPULAN
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi
yang tersusun secara sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Setiap
penelitian selalu menggunakan teori. Teori berfungsi untuk memperjelas masalah
yang diteliti, sebagai dasar merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk
menyusun instrumen penelitian. Semua peneliti harus berbekal teori agar
wawasannya menjadi lebih luas dan dapat menyusun instrumen penelitian yang
baik.
1. Teori merupakan suatu proporsi yang
terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan
hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antar
variable sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan
variabel-variabel tersebut dapat jelas
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara
menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.
Komentar
Posting Komentar